Learning From Disagreement in Investing

Avoiding Conflict Culture

Tidak setuju akan suatu hal menjadi penyebab konflik. Namun budaya di Asia dengan prinsip kekeluargaan cenderung mengesampingkan konflik.

Berusaha musyawarah untuk mementingkan dan menyenangkan semua pihak sungguh sudah membudidaya dari kita bisa belajar PMP dan PPKN.

Berusaha tetap tenang dengan apa yang dikatakan seorang pakar investasi, padahal hati kecil mengatakan “something is not right …”

Embracing Arguments
Conflicts are needed from time to time. Keterbukaan pikiran memberikan kita kesempatan untuk tahu cara berpikir manusia lain, bertukar ide, menyusun informasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Your way is not necessarily the best and neither are mine. However, we all need other great minds to master the game.

Dalam berinvestasi hal tersulit yang dilawan adalah konflik dengan diri sendiri. Denial kalau market sudah berubah arah dan kekeuh untuk tidak cut loss.

Positive Disagreement Result
Penting untuk tahu hal seperti apa yang layak untuk diperdebatkan. Don’t sweat the small stuff.

Cukup memperdebatkan hal yang PENTING untuk membawa perubahan kea rah yang lebih baik.

Stop denial dan mulai berpikir.

Listen first, because listening matters. Take time to pause for everyone to learn from the process in the conflict.

Your Portfolio is Your Defense
Banyak hal dalam berinvestasi yang bertentangan dengan keyakinan diri kamu. Entah dalam prinsip, hanya menyetujui prinsip investasi Syariah, entah hanya menginginkan produk plain vanilla yang konservatif.

Jika kamu tidak yakin dan setuju dengan rekomendasi para pemberi nasihat. STICK WITH YOUR OWN investment decision.

Dalam berinvestasi segala kerugian dan keuntungan semua berdampak di hidup kamu. Kehilangan uang ratusan juta atau tiba-tiba jadi miliarder semua itu karena portfolio kamu. Your money is your responsibility

Some of the best ideas resulted from the willingness to accept disagreement and to make them as effective results.