
Beban Generasi Sandwich Dalam Pernikahan?
Banyak millenials merasa dirinya menjadi bagian dari generasi sandwich ini. Tekanan beban untuk menanggung hidup selain dirinya, menjadikan mereka tulang punggung pencari nafkah ataupun pusat bantuan kehidupan keluarga disekitarnya.
Ketika memulai pernikahan, siapa juga yang berpikir bahwa ikatan cinta yang suci bisa turut memperluas ikatan tanggung jawab hingga ke keluarga besar lainnya, termasuk memberi support untuk kehidupan mereka. Yes, lapisan beban inilah yang memberi arti generasi sandwich.
Skenario ideal kehidupan berumah tangga untuk dapat membentuk rumah tangga yang mandiri dan terlepas dari hubungan tanggung jawab ke keluarga. Di awal pernikahan hanya ada aku dan dirinya, disusul kehadiran buah hati. Ingin fokus membangun keluarga mandiri tapi ternyata ada ikatan rantai sebagai bakti anak ataupun menantu untuk memberi bantuan. Baik bantuan finansial ataupun support lainnya.
Peran sebagai tumpuan sandwich generation ini memiliki arti yang luas dan beban yang tidak terlihat. Kita mencoba menjalani peran sebagai pencari nafkah, pelindung keluarga, pasangan hidup, orangtua juga masih mencoba menggapai mimpi untuk memiliki karir dan usaha. Sungguh….. I have no words to describe.
Kekhawatiran Pernikahan Sandwich Generation.
Dari beberapa konsultasi yang saya jalankan, ternyata beban kaum sandwich generation berpusat kepada ekspektasi untuk mencoba berbagi secara adil kepada semua pihak. Padahal, hal itu tidak mungkin dilakukan dalam saat yang bersamaan, apalagi dalam kondisi keuangan yang masih dalam tahap membangun karir.
\”You really cannot to have it all at once.\”
Hal yang bisa kita lakukan adalah mencoba membuat rencana bagaimana kita bisa mengatur \”beban sandwich generation\” ini ke dalam cara hidup kita dan berkompromi dengan budget finansial di kondisi sekarang ini.
Dalam pernikahan, keluarga inti kita, pasangan dan juga si buah hati adalah \”team\” yang kita miliki. Team yang harus berjuang bersama untuk bisa mencapai life goals masing-masing dan saling mensupport satu sama lain. Sebuah team memerlukan strategi dimana bisa saling menguatkan agar meminimalisir kegagalan. Tujuan team harus sama, yaitu agar mencapai goal yang diinginkan. Dengan saling berkomunikasi dan membantu satu sama lain.
Dalam pernikahan, jangan sampai kamu merasa terbebani sendirian, jangan juga berjuang sendirian. Berbicara dengan pasangan dan anak agar sebagai keluarga kita bisa saling mengerti dan kompak menghadapi beban sandwich generation. Ketika setiap anggota keluarga saling mengetahui apa prioritas yang harus dilakukan dan bagaimana the best way untuk melakukannya akan memudahkan satu sama lain menjalani perannya masing-masing.
Kita perlu sama-sama membangun visi agar kita bisa saling bekerja sama sebagai team sandwich generation. Penting untuk keluarga sandwich ini untuk punya satu suara dan bersama meringankan beban keluarga sandwich ini.
We need to be responsible as a family to learn to share, care and support each one of us. Work as a team.
Tiga hal yang bisa kamu lakukan dalam menjaga kondisi finansial keluarga sandwich generation adalah:
- Kompromi dengan prioritas. Sandwich generation terhimpit dengan prioritas hidup anggota keluarga satu dengan lainnya. Penting untuk kita sebagai penanggung jawab utama untuk membuat skala prioritas dan mengkomunikasikan ke keluarga lainnya.
- Kebutuhan utama saja. Belajar untuk memprioritaskan, hal apapun yang harus dibeli dipertimbangkan berdasarkan level kebutuhannya. Kunci utamanya adalah kamu harus spend less than you earn and saves more.
- Kenali tiga tujuan utama kehidupan yaitu kehidupan hari ini, besok dan masa depan yang mana kita membagi kebutuhan uang dalam jangka pendek dan panjang. Hal ini akan membantu untuk lebih disiplin dan bijak dalam menentukan pengeluaran. Karena selalu ada hari esok yang tidak pasti membantu kita mengerem kontrol emosi kesenangan sesaat.
Menjadi bagian dari generasi sandwich bukan hal yang mudah, sayapun mengalaminya. Tapi bukan berarti ini suatu kutukan. Segala sesuatu bisa kita cari solusinya, walau bisa saja bukan solusi ideal yang menyenangkan semua pihak tapi solusi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kita saat ini.
Agar kondisi finansial kamu tetap terjaga, mulailah untuk mengatur keuangan bersama pasangan. Uang merupakan salah satu fondasi pernikahan yang dibutuhkan agar kamu dan pasangan bisa mencapai life goals dengan baik. Kamu bisa berkonsultasi dan menemukan rencana finansial dan investasi yang tepat sejalan dengan kebutuhanmu.