Resign Demi Keluarga

Photo by Lisa Fotios on Pexels.com

Cita-Cita Anak Perempuan
Semua berhak memiliki mimpi tinggi dan besar. Sedari kecil sekolah dan keluarga selalu memberi ruang untuk kita bercita-cita. Memiliki goal besar, apa yang mau kita kerjakan dan lakukan ketika besar nanti.

Menjadi guru, dokter, insinyur, presiden, arsitek, pelukis, menjadi apapun tapi seingatku, tidak pernah satu pun biku, kisah dan film kanak-kanak memiliki cita-cita menjadi ibu rumah tangga.

Perempuan Modern Masa Kini
Pesan orangtua, jadilah anak pintar, belajar yang rajin. Ukirlah Ranking tertinggi dalam buku rapor. Lakukan yang terbaik hingga kamu kuliah. Berusaha untuk diterima kerja. Bersyukur kalau mendapat perusahaan besar dan bernama.

Perempuan modern berhak mengejar mimpi. Kesetaraan gender melahirkan perempuan sukses dan kuat. Menjalani hidup dengan ambisi dan semangat. Sampai akhirnya bertemu pasangan hidup dan berumah tangga.

Berkorban untuk Orang Lain
Di satu titik hidup. Cerita perjalanan rumah tangga itu bercabang, muncul isu satu demi satu sampai akhirnya solusi terbaik adalah meninggalkan dunia kerja.

Melewati usia 20 tahunan belum pernah mendengar nasihat untuk belajar menjadi perempuan bijak. Mengalah demi keberlangsungan keluarga.

Menjaga kesehatan untuk program hamil, anak yang membutuhkan perhatian khusus, suami yang karirnya melesat, rasa cemburu pasangan dengan lingkungan kerja, seribu alasan pun untuk resign demi keluarga.

Focus Live at The Moment
Apapun alasan kamu untuk resign, pastikan mindset dan hati kamu sudah siap. Kalau memang hal ini harus dilakukan dan ini adalah solusi terbaik untuk saat ini.

Jangan khawatirkan karir yang berhenti di tengah jalan. Memusingkan sesuatu hanya akan menjadi sumber ketakutan.

Hidup di saat ini. Masa lalu hanya kenangan. Ada goal dari pengorbanan resign ini yang harus dicapai. Aktivitas harian dan apa goal besar yang kamu ingin capai di periode resign ini.

Berdoa, berencana dan berusaha untuk menjalankannya.

CATEGORIES:

Uncategorized

Tags: