Sensitif Financial

Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com

Ketika kita belum mencapai level finansial yang ideal …

Sensitif finansial muncul karena kita membandingkan pencapaian, harta kepemilikan, dan kesuksesan materi orang lain. Bahkan ke orang terdekat kita sendiri.

Sensitif finansial juga tumbuh karena kapasitas diri kita belum cukup untuk mencapai level finansial yang ideal. Kita belum mampu memiliki gaya hidup sesuai ekspektasi yang diinginkan.

Sensitif finansial juga terjadi karena kita merasa diri kita lebih berhak. Kita memiliki kepandaian, kecantikan, talent, tapi mengapa bintang keberuntungan tidak juga menghampiri.

Bagaimana Anggun bisa memiliki income puluhan juta dengan account sosmed-nya? Bagaimana si Belinda bisa mendapatkan suami sukses lahir dan batin? Bagaimana si Citra bisa mendapatkan job placement di luar negeri? Padahal kita memiliki segala karakteristik yang memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang idola, istri jutawan, pekerjaan dengan status internasional.

Kenapa bukan saya, akan menjadi kalimat hukuman buat diri kamu sendiri. Mengurung mindset dan kemampuan untuk bertumbuh. Meracuni rasa percaya diri. You need to stop this.

Belajar mengagumi pencapaian orang lain. Bukan justru menjadi sensitif. Jangan menjadi orang yang sensitif finansial, tapi berjuang untuk mencapai financial achievement.

Pencapaian finansial jauh lebih berguna dibanding membuang waktu membandingkan kemampuan finansial dengan orang lain.

CATEGORIES:

Uncategorized

Tags: